Pengen Cepat-Cepat Lulus...

Identitas Diri : Brian X1/09
Buku : jika kita tak pernah jadi apa-apa
halaman : 227
halaman yang dibaca hari ini : 39 - 44

hasil ringkasan : 

     Mengapa hidup sedangkal ini, belajar semalaman penuh hanya karena terobsesi dengan nilai dan peringkat?

     Sekolah ini jadi tak ada arahnya. Hanya nilai dan ranking yang jadi obsesi. Belajar mata pelajaran


 yang tak benar-benar diminati.

     Dan, disanalah kamu berada : melangkah menuju gerbang kampus.

     Semester satu-dua; semua terasa baru. Tugas-tugas yang berbeda dari masa-masa sekolah, yang membutuhkan kemandirian mendalam, membuat kepala pening. 

Semester tiga-empat; sudah terbiasa dengan tugas menumpuk. 

     Semester lima-enam; perang ketiga dimulai. Mata kuliah dan praktikuk semakin berat. Tugas-tugas semakin gila-gilaan. Teman yang tak pernah selalu ada. Mencari tempat magang tapi tak kunjung ketemu.

Di saat seperti ini, kamu bergumam, 

             "Ya ampun, capek gini terus. Daripada kuliah, mending kerja aja lah. Ngerjain tugas, dapet duit. Nah ini, dapat lelahnya doang."

     Dan, disinilah kamu berada: di dunia pekerja. Bersama laptop dihadapanmu beserta tugas-tugas baru. Senior yang begitu welcome pada awalnya---pada awalnya. Lalu tugas kantor yang semakin menggila, bos yang menuntut ini itu, deadline tak kunjung berakhir. Gaji ini tak mampu membayar rasa letih, mental, dan pikiran.

     "Capek banget gini terus. Pengen nikah aja." 

Dan, ini disinilah kamu berada; di bangku pelaminan. Seumur hidupmu, kamu tak pernah sebahagia ini. Sayangnya, hubungan-hubungan seperti ini tak selalu berjalan mulus. Amarah begitu mudah tersulut pada masalah-masalah sepele. Belum lagi drama-drama lainnya yang begitu melelahkan.

     And, there you said it

     "Pengin mati aja."

Selamat datang di kehidupan; sebuah dunia dimana rintangan tak akan pernah berakhir. Kita selalu sok tahu tentang kehidupan. Mengira satu kondisi adalah adalah satu-satunya solusi atas masalah kita. Namun, setelah solusi ditemukan, kita bertemu lagi dengan masalah baru. 

     Namun, mungkin ini supaya kita sadar.


     Perasaan lelah ada agar kita melihat apa yang tidak kita lihat.

Dan, juga supaya kita belajar; selama ini, kita terlalu sok tahu tentang hidup kita. 

     Saat sekolah, kita pikir kuliah akan lebih melegakan. Saat kuliah, kita pikir pekerjaan akan lebih baik. Saat kerja, kita berpikir bahwa menikah adalah solusi atas seluruh kelelahan ini. Namun saat menikah, muncul kelelahan-kelelahan baru.

Setiap fase hidup membawa dramanya sendiri.

     Iya, ini melelahkan. Rasanya lebih baik tidak lanjut hidup. Kita berpikir bahwa mati adalah jawaban yang paling sesuai untuk kita. Lihat bagaiamana keputusan-keputusan kita yang salah di masa lalu, sementara kita berpikir bahwa itulah keputusan terbaik.

     Mungkin, jawabannya bukan berada di... ingin cepat-cepat lulus, ingin cepat-cepat nikah, ingin cepat-cepat itu;

     tetapi, jawabannya adalah menerima apapun yang kamu hadapi saat ini.

     Kita harus belajar biasa saja. Tidak terlalu bahagia, tidak terlalu sedih. 

     Biasa saja, tetapi tetap kejar yang terbaik, lakukan yang terbaik, ,syukuri segalanya. 



Refleksi
  • Di dunia ini, rintangan tak akan pernah berakhir.
  • Kita harus menyikapi rintangan-rintangan dengan melakukan yang terbaik dan mensyukuri segalanya.
  • Perasaan lelah ada agar kita melihat yang tak kita lihat (hikmah)
  • Kita harus bisa melepaskan kesoktahuan kita tentang hidup.

Refleksi Who Am I
  • Aku adalah pribadi yang ceria, rapi, kreatif, komunikatif, dan jujur.
  • Aku senang belajar hal baru.
  • Aku tidak mudah menyerah.

Kebebasan Manusia

Kebebasan manusia merupakan suatu kemampuan untuk memberikan arti dan arah kepada hidup dan karyanya, kemampuan untuk menerima atau menolak kemungkinan-kemungkinan dan nilai-nilai yang terus menerus ditawarkan kepadanya.

https://www.referensimakalah.com/2012/10/pengertian-
kebebasan-manusia.html?m=1

Perkembangan pohon tomat 22-11-2022

Pertumbuhan pohon tomat saya hari inj sudah lebih membaik, mendapag cahaya dan air yang cukup sehingga sudah dapat berdiri lebih tegak.
Tinggi ±15 cm.




Comments

  1. kalau tanahnya diberi lebih, mungkin asupan makanannya bertambah juga Brian... hehe

    ReplyDelete
  2. Untuk lulus harus melalui proses... tambah dulu ini itunya... pengetahuan dan keterampilannya, menyikapinya dengan sabar hati dan mengandalkan Tuhan dalam setiap usaha kita Brian. Selamat berproses

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts