Jurusan Kuliah Yang Membuat Sukses
hasil ringkasan :
Hari ini, aku berjalan. Dan, ketika aku menoleh kebelakang, aku melihat masa lalu.
Tentang aku yang tak punya pilihan lain selain jurusan kedokteran.
Karena, dulu kupikir jurusan kedokteran adalah satu-satunya jurusan yang bisa menjamin masa depanku dengan bergengsi: Kuliah, lulus, kerja di rumah sakit, melanjutkan Pendidikan Kedokteran Spesialis, kembali ke rumah sakit lagi, hingga buka praktik di dekat rumah.
Dan, begitulah yang orang-orang dongengkan tentang jurusan Kedokteran: Segalanya akan terjamin, suatu saat nanti.
Namun, aku tahu batas kemampuanku. Aku bukan murid nomor 1 di kelas. Biologi tak pernah menjadi pelajaran favoritku. Biayanya terlalu besar untuk finansial keluargaku. Aku akan menyiksa diri sendiri jika memilih jurusan Kedokteran.
Jika aku harus jujur ke diriku sendiri, aku ingin memilih jurusan yang berhubungan dengan pendidikan. Sebab aku senang mengajar, aku suka Matematika. Namun, orang-orang disekitarku tidak menyetujuinya. Gaji guru kecil, kata mereka, nanti dia sudah naik mobil, kamu masih naik sepeda. Aku yang polos dan terombang-ambing, hari itu, menyetujuinya.
Jadi, aku mendengar tawaran mereka. Yang katanya menjamin.s
Teknik Pertambangan. Kalau kerja, gajinya gede , kata orang-orang. Namun, membayangkan bekerja di tengah laut menyiksaku. Aku takut dengan sisi misterius dari alam.
Hukum. Nanti lanjut jadi notaris, enak deh hidup kamu, kata orang-orang. Namun, pendidikan Kewarganegaraan adalah pelajaran yang aku paling buruk di kelas.
Ilmu Komputer. Zaman sekarang lagi dibutuhkan banget, kata orang-orang. Membayangkan bekerja didepan komputer tampak nyaman bagiku. Jadi aku mengambil satu dari jurusan ini.
Di tahun-tahun pertama, aku merasa jurusan ini diluar ekspektasiku. Aku merasa salah jurusan. Aku merasa lebih cocok bila aku berada di jurusan Sastra. Aku tak boleh mundur. Aku berusaha memahami apa yang tak kupahami. Aku menjalani skrilsi dengan hasil memuaskan.
Dan, itu semua terbayar. Aku lulus kurang dari 4 tahun dengan iPK-ku cum laude.
Jurusan ini dibutuhkan di banyak bidang di Indonesia. Tetapi keahlian dan minatku saat itu, terletak pada pemahaman algoritma, sistem analisis, dan hal-hal lain yang cenderung akademik. Namun, di Indonesia, pasar untuk jurusan ini sangat berbeda dengan yang kuminati. Kantor-kantor di Indonesia membutuhkan pengembang web atau perangkat lunak, yang sayangnya bukan keahlianku.
Dulu, orang-orang berkata, "Jurusan ini penting, dibutuhkan banget sama banyak orang." Namun, mereka tak pernah mengatakan bahwa jurusan ini dibutuhkan banyak orang, itu tak menjamin apa-apa.
Dan, sampai disini, aku tiba di satu poin: tidak ada yang menjamin di dunia ini. Mau kamu berada di jurusan Kedokteran, Teknik, atau apa pun itu, sungguh, itu tak menjamin kesuksesan dalam hidupmu.
Bagiku, kesuksesan di dunia ini adalah bisa merasa cukup.
Refleksi
- Kita harus memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat.
- Jangan terlalu memperdulikan apa kata orang, maupun tentang jurusan atau hal lain (kecuali nasehat atau sesuatu hal lain yang memang masuk akal) karena tidak ada yang menjamin apa yang dikatakan orang lain benar.
- kesuksesan di dunia ini adalah ketika kita bisa merasa cukup. Tetapi jangan kita menjadi orang yang pasrah dengan keadaan dan merasa cukup karena kata-kata ini.
- Kita harus mempertimbangkan dengan matang jurusan yang akan kita pilih.
Perubahannya tidaj terlalu banyak dengan kemarin, ini foto setelah saya meletakkan pohon tomat ini dibawah sinar matahari supaya bisa berfotosintesis.



Comments
Post a Comment